Dalam seminggu ini berita utama disetiap media
apa itu media cetak, online dan lain sebagainya tema yang beritakan adalah
kenaikan harga sejumlah barang khususnya Bawang Putih. Gara-gara kenaikan
Bawang Putih dirumah tanteku ngoooooomel terus hanya karena Bawang yang satu
ini. Dipasar Mosomba(pasar tradisional di Kota Palu) saja Bawang ini naik tiga
kali lipat dari harga sebelumnya. Saat ini Bawang Putih jatuh di harga Rp.
58.000,- per kilonya. Hal ini cukup menggigit arus kas rumah yang sudah
dirangcang sebulan sebelumnya. Apalagi tanteku dirumah doyan masak dan tak
pernah menggunakan bumbu penyedap rasa. Untuk menjaga agar makanan tak cepat
basi maka tante harus memperbanyak bahan bumbu.
Jika orang dirumah tahu atau mempunyai basic
tentang cara menanam bawang yang baik maka hal satu ini tak perlu
menjadi topik pembicaraan utama. Tapi
pada dasarnya kita memang buta jadi yahhh pasrahkan saja pada Tuhan.
Dalam masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyano (Pak SBY) ada beberapa komoditas dapur yang hampir membuat
kursi Pak SBY goyang. Pertama kenaikan harga Cabe yang pernah mencapai titik
klimaks yaitu Rp. 92.000,- per kilonya. Karena cabe akhirnya disamping rumah
masih ada tanah yang nganggur maka ditanamlah cabe sebanyak-banyaknya. Dan
masalah satu ini dapat teratasi. Tante bisa bernapas lega. Tahun 2012 lalu
memang kepalaku dibuat puyeng gara-gara Harga Daging Sapi mencapai Rp.
110.000,- per kilonya. Memang barang ini membuat satu rumah tak pernah akur,
ribuuut tidak pagi, siang, malam, besok, lusa. Apalagi sewaktu hari raya Idul
Adha, acara syukuran dan acara lainnya. Dan sekarang giliran Bawang Putih lagi
bermain harga. Nggak tahu setelah Bawang Putih komoditi apalagi yang naik. Di
tunggu saja tanggal mainnya.
Salam Dari Malaysia..
BalasHapusMahalnya bawang kat sana..
Eira follow kamu..
Kalau di Ringgit Malaysia yahh kurang lebih 18 Ringgit Malaysia (MYR)
BalasHapusKurs MYR 1 = Rp. 3.118,-
.: mudah2an harga komoditas lain tdk ikutan naik...^_^
BalasHapushehe
BalasHapus