K@tegori

Senin, 18 Maret 2013

Paham Kelirumologi


Dalam kehidupan sehari-hari melakukan suatu tindakan kekeliruan terkadang kita sadari maupun tidak kita sadari. Bahkan kekeliruan menjadi jalan pintas untuk menuju satu tujuan.  Hal ini disebabkan karena kurangnya penyediaan infrastruktur serta terkadang infrastruktur itu sendiri tak pernah digunakan.

Saya baru menyadari bahwa dalam kekeliruan mempunyai suatu paham filosofi. Pada hari Kamis Malam saya menonton siaran Kick Andy di Metro TV yang mengupas tentang paham “KELIRUMOLOGI”. Pencetus paham ini adalah Bapak Jaya Suprana  (Seorang Budayawan dan Pendiri MURI), Bahkan Bapak Jaya Suprana menjadi Bapak Kelirumologi Indonesia.

Setiap orang belum kenal yang namanya Paham Kelirumologi, saya pun juga tak tahu paham ini bentuk seperti apa dan pengertiannya saja tak tahu. Nanti pada  saat menonton siaran Kick Andy baru saya mengerti.

Kelirumologi adalah suatu paham untuk mencari dan mempelajari suatu kekeliruan untuk mendapatkan suatu kebenaran. Ini sama seperti teori sebab dan akibat. Ada hal menarik dan menjadi faktor utama seseorang melakukan tindakan kekeliruan yaitu sudah hilangnya rasa malu. Kata orang tua saya di Tahun 60-an Pendidikan Budi Pekerti menjadi landasan dan atau pondasi kedua setelah Pendidikan Agama di setiap sekolah. 

Contoh konkrit dalam kehidupan seperti KPK dibentuk untuk membarantas korupsi. Tapi sekarang ini korupsi dinegeri ini bukan hanya memperkaya diri sendiri tapi juga digunakan sebagai alat untuk menyerang lawan politik. Terbanyak para pemimpin negeri tak mempunyai rasa malu, jika bawahannya melakukan tindakan tak terpuji maka pemimpinnya juga harus mundur. Harusnya kita belajar dari budaya Jepang pasti banyak pemimpin kita yang melakukan tindakan pengunduran diri dan bahkan melakukan Harakiri (Bunuh Diri karena malu yang tak bisa terelakkan), tapi ini para pemimpin kita malah lenggak lenggok di media dan tempat sana sini. 
Pelanggaran Lalu lintas Di Kota Palu-Sulawesi Tengah
Selain itu, banyak orang sudah mengabaikan dirinya sendiri  dalam berlalu lintas. Parkir sembarangan bahkan ditempat yang terdapat tanda DILARANG PARKIR, tidak mengindahkan lampu lalu lintas bahkan saat lampu kuning bukannya melambatkan kendaraan tetapi justru sebaliknya tancap gas agar lolos dari lampu merah. Sebenarnya kekeliruan dalam berlalu lintas bisa kita ketahui sebelum kita mengendarai kendaraan. Ada  juga masalah hukum di negeri ini yang terkesan tebang pilih. Seperti apa yang terjadi dengan nenek minah yang dituduh mencuri biji kakao tiga butir senilai Rp. 2000 dan kemudian terkena ancaman enam bulan penjara. Bandingkan dengan pelaku korupsi yang telah merugikan negara hingga milirian rupiah dan kemudian hanya diharuskan membayar denda dan di penjara beberapa tahun. Namun tidak diharuskan untuk membayar kerugian negara sesuai dengan nilai uang yang dikorupsinya. Apa yang keliru disini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar