Sebenarnya saya harus membuat tulisan ini pada
saat kegiatan Sulawesi Tengah Expo (Sulteng Expo) Tahun 2013 berlangsung di
Lapangan Vatulemo Palu. Tapi karena kesibukan ditempat bekerja akhirnya saat
sekarang ini baru saya mempunyai kesempatan untuk menulis. Pada saat mengikuti
pembukaan acara Sulteng Expo tahun 2013, ada salah satu stand yang saya anggap
mempunyai nilai atau asas manfaat serta mengedukasi masyarakat. Yaitu Stand
milik BPOM Provinsi Sulawesi Tengah.
Saat melihat kedalam ada begitu banyak produk
obat tradisional dan kosmetika yang memiliki izin tapi dicabut kembali serta
tidak terdaftar namun mencatumkan nomor izin edar fikif. Sembari melihat para
karwayan BPOM Provinsi Sulawesi Tengah memberikan brosur serta memberikan
penjelasan tentang obat tradisional dan kosmetika yang mengandung bahan kimia
berbahaya.
Saat ini BPOM RI telah merilis Obat Tradisonal
dan kosmetika yang mengandung bahan kimia berbahaya Tahun 2012. Ada sebanyak 29
produk dari berbagai jenis yang ditarik dan dilarang edar oleh pemerintah. Bahan kimia yang berbahaya seperti Parasetamol, Fenilbutason, Prenidson,
Sildenafil Sitrat, tadalafil, natrium Diklofenak, Piroksikam, Sibutramin Hcl
dan Teofilin. Efek samping dari bahan
kimia berbahaya pada umumnya dapat menyebabkan sakit kepala, muka merah,
pusing, mual, nyeri otot, iritasi lambung, gagal ginjal, kerusakan hati serta
jantung berdebar yang berakhir pada kematian.
Karwayan BPOM Provinsi Sulawesi Tengah
memberikan tips dalam memilih obat serta Kosmetik yang baik seperti melihat
kemasannya, label produk, izin edar, kegunaan dan cara penggunaan dan terakhir
adalah tanggal kadaluwarsa.
Selain Obat tradisional dan kosmetika yang
mengandung bahan kimia berbahaya, juga menampilkan bahan makanan yang
mengandung bahan berbahaya. Karyawan BPOM Provinsi Sulawesi Tengah memiliki
contoh serta memberikan penjelasan makanan(tahu, tempe, bakso, mie, ikan) yang
layak dan yang tak layak dikonsumsi, mana yang mengandung Formalin, Boraks, Rhodamin B, Methanil Yellow dan yang tidak.
Tak lupa saat membuat tulisan ini juga
bertetapan dengan Hari Kartini (21/04) kemarin. Semoga
makna Kartini ditahun ini dan juga tahun‐tahun mendatang bukan sekedar
memperingati dengan kegiatan‐kegiatan tapi muncul Kartini‐Kartini baru yang
melegenda seperti Ibu Kartini. Sebuah bangsa akan maju tergantung pada kualitas
perempuan.Dan dibalik suksesnya sebuah keluarga biasanya ada seorang perempuan
yang kuat, dan tabah memikul beban sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang
karyawati dan seorang wanita yang baik berkepribadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar