K@tegori

Jumat, 26 Februari 2010

Inilah Dokter Bedah Dunia dari Indonesia



Sampai saat ini, Indonesia masih sangat kekurangan dokter ahli bedah. Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa, dokter ahli bedah yang dimiliki baru 120 orang atau rasionya 1 : 2 juta. Artinya, satu orang dokter bedah harus melayani 2 juta penduduk.

Dari jumlah yang sedikit itu, Prof dr Eka Julianta Wahyoepramono adalah salah satunya. Spesialisasinya pada ahli bedah syaraf (neurosurgeon), khususnya bedah batang otak, tentu saja membuat dr Eka Julianto makin menjadi orang dengan profesi yang langka di negeri ini.

Sebagai ahli bedah syaraf, nama dr Eka Julianta tak diragukan lagi. Reputasinya tidak hanya di tingkat nasional, tetapi sudah mendunia. Misalnya, dia adalah visiting professor di Harvard University Medical School. Prestasi ini sampai saat ini belum bisa disamai oleh dokter-dokter Indonesia lainnya.

Alasan seperti itulah yang membuat Pitan Daslani kemudian menuliskan biografi dr Eka Julianta. Pada Kamis (25/2/2010) siang, buku yang diberi judul Tinta Emas di Kanvas Dunia itu diluncurkan di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur.

Kenapa diberi judul "Tinta Emas"? Bukankah sebagai dokter bedah mestinya dr Eka biasa memegang pisau dan peralatan-peralatan bedah lainnya? Rupanya Pitan punya alasan sendiri. "Dokter Eka telah menorehkan tinta emas dalam sejarah kedokteran, ketika untuk pertama kalinya dokter Indonesia dijadikan sebagai referensi bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di seluruh dunia," katanya.

Lebih dari itu, Pitan berharap agar buku biografi dr Eka itu dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. "Saya menginginkan agar orang bisa terinspirasi dan menjadikan sosok Dokter Eka sebagai panutan. Bahkan kalau perlu ada 1.000 orang lagi seperti Dokter Eka," lanjutnya.

Nah, bagaimana kisah dan perjuangan dr Eka, silakan baca buku yang sudah beredar di toko-toko buku Gramedia tersebut.

5 komentar:

  1. saya sebagai orang indonesia bangga kepada dr. Eka Julianta,.,.,.,.,dedikasinya kepada bangsa dan rakyat membuat dokter menjadi orang yang diperhitungkan dikalangan dokter diseluruh dunia. sejelek apapun bangsa ini baik pendidikan, ekonomi, dugaan kasus mal praktek tetapi ada secerca harapan utk menjadi bangsa yg menghasilkan calon dokter yg berkualitas dan mengjunjung tinggi sumpah sebagai seorang dokter yaitu tetap melayani pasien bagaimanapun caranya.,.,.,.,.selamat buat dr. eka,.,.,.,

    BalasHapus
  2. semoga saya bisa jadi seperti atau lebih baik dari dr. Eka. amiiinnn :)

    BalasHapus
  3. moga2 dr. eka pun juga melakukan ini karena sebuah panggilan dari Tuhan utk menjadi dokter yg berdedikasi tinggi pada masyarakat kecil/kurang mampu,.,.,.,saya doakan agar dr. selalu kuat dalam menjalankan tugasnya,.,.,.,AMIN dan GBU

    BalasHapus
  4. baru tau sob ada dokter bedah duni dari indonesia

    BalasHapus
  5. kelak gue juga mau jadi SURGEON

    BalasHapus